Translate

Friday, September 27, 2013

30 orang yang pertama dalam Islam: 30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM | Wajib Baca !!!


30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM | Wajib Baca !!! | Kalau anak tanya, orang pertama cipta telefon? Kita akan boleh jawab Alexander Graham Bell.. Org pertama tulis bismillah ?????? Anak kalau tanya susah nak jawab.. So simpan nota perkongsian dari Abe ni.. 


1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
2. Orang yang pertama minum air zamzam : Nabi Ismail AS.
3. Orang yang pertama berkhatan : Nabi Ibrahim AS.
4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari qiamat : Nabi Ibrahim AS.
5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari qiamat : Nabi Adam AS.
6. Orang yang pertama mengerjakan saie antara Safa dan Marwah : Sayyidatina Hajar (Ibu Nabi Ismail AS).
7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari qiamat : Nabi Muhammad SAW.
8. Orang yang pertama menjadi khalifah Islam : Abu Bakar As Siddiq RA.
9. Orang yang pertama menggunakan tarikh hijrah : Umar bin Al-Khattab RA.
10. Orang yang pertama meletakkah jawatan khalifah dalam Islam : Al-Hasan bin Ali RA.
11. Orang yang pertama menyusukan Nabi SAW : Thuwaibah RA.
12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Al-Harith bin Abi Halah RA.
13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita : Sumayyah binti Khabbat RA.
14. Orang yang pertama menulis hadis di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA.
15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas RA.
16. Orang yang pertama menjadi muazzin dan melaungkan adzan: Bilal bin Rabah RA.
17. Orang yang pertama bersembahyang dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib RA.
18. Orang yang pertama membuat minbar masjid Nabi SAW : Tamim Ad-dary RA.
19. Orang yang pertama menghunuskan pedang dalam perjuangan fisabilillah : Az-Zubair bin Al-Awwam RA.
20. Orang yang pertama menulis sirah Nabi SAW : Ibban bin Othman bin Affan RA.
21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah binti Khuwailid RA.
22. Orang yang pertama mengasaskan usul fiqh : Imam Syafei RH.
23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam: Ali bin Abi Tholib RA.
24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawiyah bin Abi Sufyan RA.
25. Orang yang pertama membuat perpustakaan awam : Harun Ar-Rasyid RH.
26. Orang yang pertama mengadakan baitul mal : Umar Al-Khattab RA.
27. Orang yang pertama menghafal Al-Qur'an selepas Rasulullah SAW : Ali bn Abi Tholib RA.
28. Orang yang pertama membina menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur RH.
29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus'ab bin Umair RA.
30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga : Nabi Muhammad SAW. 

Saturday, August 17, 2013

berdoa


marilah kita sama sama umat islam berdoa kepada saudara islam kita di mesir.. agar allah mmbntu mereka,tbhkn hti mereka disna.. ank2 kcil yg trpksa trut trun pdg berperang shngga mengakibatkan kematian.. kita berdoa agr kesejahteraan menyebelahi mereka.. amin...

Wednesday, August 7, 2013

SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI



Pulang ke kampong naik ferrari..
Malam raya bermain bunga api…
Wahai cek abg o0iii, pandulah berhati hati..
Agar xrisau keluarga yg menanti....

  SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI 
       MAAF ZAHIR DAN BATIN ..

IKHLAS: DARI SAYA MUHAMMAD FARIS

Tuesday, August 6, 2013

2014 Audi R8 Spyder, R8 V10 and R8 V10 Plus

When you drive by someone's house in an Audi R8, the people in the front always smile. This happens even in Malibu, California, where people instinctively glare at Italian exotic cars, perhaps for fear that it might be some trashy Hollywood teen idol planning to move into the neighborhood. We're here in Malibu to drive a few models of the 2014 R8. In fact, there's an entire array of 2014 Audi R8s awaiting us – every available R8 test car in America. It makes us feel like, well, some kind of teen idol with just a little too much cash in his pocket. hehe

        More engines, more speeds, fewer poundsThe arrival of the 2014 Audi R8 V10 Plus is the headline news, as it carries a high-performance version of the 5204cc Audi V-10 rated at 550 horsepower @ 8000 rpm and 398 pound-feet of torque @ 6500 rpm. Meanwhile the standard 5.2-liter Audi V-10 makes 525 hp @ 8000 rpm and 391 lb-ft of torque @ 6500 rpm. And finally the familiar 4163cc Audi V-8 makes 430 hp @ 7900 rpm and 317 lb-ft of torque @ 4500 – 6000 rpm. The V-8 and V-10 engines can be had in either the 2014 R8 coupe or 2014 R8 Spyder, while the high-performance V-10 comes only in the 2014 R8 V10 Plus coupe. The new, dual-clutch, seven-speed, Audi-designed (not Getrag, Ricardo or ZF), automated manual transmission can be matched with any of these engines. Audi engineers quietly believe that the new S-tronic gearbox shifts quicker than any of its rivals, and it helps speed the R8 V10 Plus coupe to 60 mph in 3.3 seconds, the R8 V10 coupe to 60 mph in 3.4 seconds, the R8 V10 Spyder to 60 mph in 3.6 seconds, the R8 coupe to 60 mph in 4.2 seconds and the R8 Spyder to 60 mph in 4.4 seconds. It takes the R8 V10 Plus some 3.7 seconds to reach 60 mph with the six-speed manual transmission, and when you match up the other engine and body-style combinations with the six-speed manual, it takes 0.2 seconds longer to get to 60 mph than it does with the seven-speed S-tronic. If you've got an R8 with the V10 Plus engine behind you, the car will be wearing carbon-ceramic brake rotors. The R8 and R8 V10 have steel brake rotors, although these rotors similarly feature a racing-type wave shape to reduce weight. Just as important, you'll be carrying a little less weight with you in the 2014 R8 than before. The all-aluminum structure has some new components, plus there are the fiberglass-frame seats and less acoustic insulation, so the V-8-powered R8 coupe weighs 3583 pounds and the R8 Spyder weighs 3638 lbs, while the V-10 adds 154 pounds to these totals. The GT3-style V10 Plus weighs 3605 pounds, because it has manual-adjustment seats, a smaller fuel tank, lightweight wheels, carbon-ceramic brake rotors and carbon-fiber construction for the front aero splitter, rear aero diffuser, rear wing, and even the side-blade bodywork trim.
    

            Choose your own adventureIf it's a sunny morning and you can see the Pacific Ocean from where you are, which all-wheel-drive Audi R8 should you be driving? If you're going for a drive along Pacific Coast Highway, it'll be the $173,800 Audi R8 V10 Spyder with S-tronic. The top goes down in 19 seconds, plenty quick enough to get it down before the stoplight changes. And since people smile and even wave wherever you go, you never feel like you're showing off. The S-tronic makes the Spyder easy to drive even in traffic situations where you would otherwise fear for your fenders. These automated gearboxes have made all exotic cars practical to drive, and this is what has made the market explode for these cars, not performance. Latigo Canyon usually would be the last place we'd take a car like the $114,900 Audi R8 coupe with a six-speed manual transmission. The climb to the low crest of the Santa Monica Mountains winds tortuously through narrow ravines, and it's better suited to a SuperMoto motorcycle than a 188-mph mid-engine supercar. Yet the broad powerband of the Audi V-8 works to your advantage, minimizing the shifts so you can concentrate on your hand discipline on the steering wheel and make smooth, direct moves through the tight, steeply cambered corners. The shift linkage of the six-speed manual seems typically German to us, combining long, low-effort throws with firm gear engagement. It works well, although there's a kind of plastic feel to it. When you're at the wheel of the $179,645 Audi R8 V10 Plus with S-tronic, you want to have a good idea of where you're heading, so the gently winding curves of Mulholland Highway suit this car. There are some straightaways where you can get a sense of this car's 196-mph potential, but no top speed runs unless you want to fly off a cliff. It rides well, even though this is a sporting suspension calibration. No matter which flavor you pick, the 2014 Audi R8 remains the most civilized and drivable of exotic cars. It's meant to be enjoyable, not intimidating. No wonder people smile at it wherever you go.

Monday, August 5, 2013

Keistimewaan 10 malam terakhir Ramadhan

Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menyampaikan kita dipenghujung 10 hari kedua bulan Ramadhan. Kini kita telah memasuki 10 ketiga atau terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari yang memiliki kelebihan dibanding lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan ini MENGGANDAKAN ibadah badinda yang tidak beliau lakukan pada hari-hari lainnya.

Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan :

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر - أي العشر الأخير من رمضان - شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله . متفق عليه

“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau menguatkan ikatan tali sarungnya (yakni meningkat amalan ibadah baginda), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.” Muttafaqun ‘alaihi

Keutamaan 10 Terakhir bulan Ramadhan :

Pertama : Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serius dalam melakukan amalan ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Peningkatan ibadah di sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis ibadah baik solat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.

Kedua : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan istri-istri baginda agar mereka juga berjaga untuk melakukan solat, dzikir, dan lainnya. Hal ini karena semangat besar beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam agar keluarganya juga dapat meraih keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut.

Ketiga : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 Terakhir ini, Baginda mengasingkan diri dari berbagai aktiviti keduniaan, untuk baginda menumpukan ibadah dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.

Keempat : Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah yang lebih baik daripada seribu bulan.

Keutamaan Lailatul Qadr

Di antara nikmat  Allah subhanahu wa ta’ala terhadap umat Islam, dianugerahkannya kepada mereka satu malam yang mulia dan mempunyai banyak keutamaan. Suatu keutamaan yang tidak pernah didapati pada malam-malam selainnya. Tahukah anda, malam apakah itu? Dia adalah malam “Lailatul Qadr”. Suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah I:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ *

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu? Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr: 1-5)

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Bahwasanya (pahala) amalan pada malam yang barakah itu setara dengan pahala amalan yang dikerjakan selama 1000 bulan yang tidak ada padanya Lailatul Qadr. 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun lebih. Itulah di antara keutamaan malam yang mulia tersebut. Maka dari itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha untuk meraihnya, dan beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa menegakkan solat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)

Demikian pula Allah subhanahu wa ta’ala beritakan bahwa pada malam tersebut para malaikat dan malaikat Jibril turun. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan pentingnya malam tersebut, karena tidaklah para malaikat itu turun kecuali karena perkara yang besar. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mensifatkan malam tersebut dengan firman-Nya:

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar

Allah subhanahu wa ta’ala mensifatkan bahwa di malam itu penuh kesejahteraan, dan ini merupakan bukti tentang kemuliaan, kebaikan, dan barakahnya. Barangsiapa terhalang dari kebaikan yang ada padanya, maka ia telah terhalang dari kebaikan yang besar”.(Fatawa Ramadhan, ms. 848)

Wahai hamba-hamba Allah, adakah hati yang tergugat untuk menghidupkan malam tersebut dengan ibadah …?!, adakah hati yang terpanggil untuk meraih malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini …?! Betapa ruginya orang-orang yang menghabiskan malamnya dengan perbuatan yang sia-sia, apalagi dengan kemaksiatan kepada Allah.

Mengapa Disebut Malam “Lailatul Qadr”?

Para ulama menyebutkan beberapa sebab penamaan Lailatul Qadr, di antaranya:

1. Pada malam tersebut Allah subhanahu wa ta’ala menetapkan secara terperinci takdir segala sesuatu selama 1 tahun (dari Lailatul Qadr tahun tersebut hingga Lailatul Qadr tahun yang akan datang), sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * [الدخان/3، 4]

“Sesungguhnya Kami telah menurukan Al-Qur`an pada malam penuh barakah (yakni Lailatul Qadr). Pada malam itu didedahkan segala urusan (takdir) yang penuh hikmah”. (Ad Dukhan: 4)

2. Karena besarnya kedudukan dan kemuliaan malam tersebut di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Ketaatan pada malam tersebut mempunyai kedudukan yang besar dan pahala yang banyak lagi mengalir. (Tafsir Ath-Thabari IV/200)

Bila Terjadinya Lailatul Qadr?

Malam “Lailatul Qadr” terjadi pada bulan Ramadhan.

Pada tarikhl berapakah? Dia terjadi pada salah satu dari malam-malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

“Carilah Lailatul Qadr itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)

Lailatul Qadr terjadi pada setiap tahun. Ia berpindah-pindah di antara malam-malam ganjil 10 hari terakhir (bulan Ramadhan) tersebut sesuai dengan kehendak Allah Yang  Maha Kuasa.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Lailatul Qadr itu (dapat) berpindah-pindah. Kadang2 terjadi pada malam ke-27, dan terkadang terjadi pada malam selainnya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits yang banyak jumlahnya tentang masalah ini. Sungguh telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Bahwa baginda pada suatu tahun diperlihatkan Lailatul Qadr, dan ternyata ia terjadi pada malam ke-21″. (Fatawa Ramadhan, hal.855)

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz dan Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu berkata: “Adapun pengkhususan (memastikan) malam tertentu dari bulan Ramadhan sebagai Lailatul Qadr, maka perlukan dalil. Akan tetapi pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan itulah kemungkinan terjadinya Lailatul Qadr, dan lebih memungkinkan lagi terjadi pada malam ke-27 karena telah ada hadits-hadits yang menunjukkannya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)


Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan t:

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ إِذَا قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةُ سَبْع وَعِشْرِيْنَ

Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya apabila beliau menjelaskan tentang Lailatul Qadr maka beliau mengatakan : “(Dia adalah) Malam ke-27″. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Shahih Al-Musnad)

Tanda-tanda Lailatul Qadr

Pagi harinya matahari terbit dalam keadaan tidak menyilaukan, seperti halnya bejana (yang terbuat dari kuningan). (H.R Muslim)

Lailatul Qadr adalah malam yang tenang dan sejuk (tidak panas dan tidak sejuk) serta sinar matahari di pagi harinya tidak menyilaukan. (H.R Ibnu Khuzaimah dan Al Bazzar)

Dengan Apakah Menghidupkan 10 Terakhir Ramadhan dan Lailatul Qadr?

Asy-Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz dan Asy Syaikh Abdullah bin Qu’ud rahimahumallahu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan untuk mengerjakan solat (malam), membaca Al-Qur’an, dan berdo’a daripada malam-malam selainnya”. (Fatawa Ramadhan, hal.856)


Demikianlah hendaknya seorang muslim/muslimah … Menghidupkan malam-malamnya pada 10 Terakhir di bulan Ramadhan dengan meningkatkan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala; solat tarawih dengan penuh iman dan harapan pahala dari Allah I semata, membaca Al-Qur’an dengan berusaha memahami maknanya, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan bersungguh-sungguh dalam berdo’a serta memperbanyak dzikrullah.

Di antara bacaan do’a atau dzikir yang paling afdhal untuk dibaca pada malam (yang diperkirakan sebagai Lailatul Qadr) adalah sebagaimana yang ditanyakan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah jika aku mendapati Lailatul Qadr, do’a apakah yang aku baca pada malam tersebut?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bacalah:

اللهم إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Pemberi Maaf, Engkau suka pemberian maaf, maka maafkanlah aku”. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Maka hendaknya pada malam tersebut memperbanyak do’a, dzikir, dan istighfar.

Apakah pahala Lailatul Qadr dapat diraih oleh seseorang yang tidak mengetahuinya?

Ada dua pendapat dalam masalah ini:

Pendapat Pertama: Bahwa pahala tersebut khusus bagi yang mengetahuinya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Ini adalah pendapat kebanyakan para ulama. Yang menunjukkan hal ini adalah riwayat yang terdapat pada Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan lafazh:

مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِفَيُوَافِقُهَا

“Barangsiapa yang menegakkan solat pada malam Lailatul Qadr dan menepatinya.”

{kalimat  فيوافقها di sini diartikan: mengetahuinya (bahwa itu Lailatul Qadr), pen-}

Menurut pandanganku pendapat inilah yang benar, walaupun aku tidak mengingkari adanya pahala yang tercurahkan kepada seseorang yang mendirikan solat pada malam Lailatul Qadr dalam rangka mencari Lailatul Qadr dalam keadaan ia tidak mengetahui bahwa itu adalah malam Lailatul Qadr”.

Pendapat Kedua: Didapatkannya pahala (yang dijanjikan) tersebut walaupun dalam keadaan tidak mengetahuinya. Ini merupakan pendapat Ath-Thabari, Al-Muhallab, Ibnul ‘Arabi, dan sejumlah dari ulama.

Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah merajihkan pendapat ini, sebagaimana yang beliau sebutkan dalam kitabnya Asy-Syarhul Mumti’:

“Adapun pendapat sebagian ulama bahwa tidak didapatinya pahala Lailatul Qadr kecuali bagi yang mengetahuinya, maka itu adalah pendapat yang lemah karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa menegakkan solat pada malam Lailatul Qadr dalam keadaan iman dan mengharap balasan dari Allah , diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R Al Bukhari no.1768, An Nasa’i no. 2164, Ahmad no. 8222)

Rasulullah tidak mengatakan: “Dalam keadaan mengetahui Lailatul Qadr”. Jika hal itu merupakan syarat untuk mendapatkan pahala tersebut, niscaya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan pada umatnya. Adapun pendalilan mereka dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِفَيُوَافِقُهَا

“Barangsiapa yang menegakkan solat pada malam Lailatul Qadr dan menepatinya.”

Maka makna فيوافقها di sini adalah: bertepatan dengan terjadinya Lailatul Qadr tersebut, walaupun ia tidak mengetahuinya”.

Semoga anugerah Lailatul Qadr ini dapat kita raih bersama, sehingga mendapatkan keutamaan pahala yang setara (bahkan) melebihi amalan 1000 bulan. Amiin Ya Rabbal 'Alamin.
Keindahan alam yang di cipta oleh ALLAH S.W.T ..membuat kta semua terpukau dgn cptaan nya .. sgla kjadian yg ada didunia ini adlah dicptakan oleh allah.. Tiada sesiapa yg dpt tandingi nya.. jadi kpda mnusia, mmprbnyknlah amalan srta ibadat kmu.. dan mengamal sunnah2 rasulullah s.a.w agar dpt mnmpung dri kita ke tmpt yg dijnjikn oleh allah kepada kita iaitu syurga.. 
amin..

raya oh raya

Berikutan penyebaran video Chetz yang didakwa mena ghina Islam menerusi laman youtube, Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) telah diarah untuk membuat siasatan.

Menurut Datuk Jailani Johari, Timbalan Menteri Komunikasi dan Multimedia, SKMM telah diarah menyegerakan siasatan tersebut kerana video dianggap boleh mengganggu sensitiviti umat Islam.

"Saya menerima banyak pertanyaan mengenai hal ini walaupun SKMM belum menerima sebarang laporan mengenainya. Oleh itu, saya telah mengarahkan SKMM menggambil tindakan untuk menyiasat video itu."

Dalam rakaman video itu menunjukkan seorang lelaki yang dikenali sebagai Chetz membawa tiga ekor anjingnya bersiar-siar di kawasan perkarangan masjid dengan berlatarkan lagu Takbir Raya.

Chetz yang dilihat memakai Baju Melayu hitam kemudiannya membasuh kaki anjingnya, mengambil wuduk dengan membasuh kakinya pula dan mengelap anjingnya sebelum menyediakan kuih raya untuk tiga ekor anjing itu.

Video itu juga menyiarkan kata-kata "Raikanlah Aidilfitri bersama-sama, tanpa mengira spesies, warna dan asal-usul (dengan menunjukkan gambar tiga anjing itu)."

Ia turut memuatkan ucapan "Selamat Hari Raya Aidilfitri, Maaf Zahir dan Batin dari Chetz sekeluarga" dengan gambar lelaki duduk bersama tiga ekor anjing di atas sofa."



( jangan hina hari raya,hormati antara stu sma lain la ye )

lawak santai....

Amir: Pakcik hantarkan saya ke alamat ni..Pemandu Teksi: Baiklah.
20 minit kemudian..
Pemandu Teksi: Dah sampai.Amir: Berapa tambangnya?Pemandu Teksi: RM11 je..Amir: Alamak saya ada RM10 je! Boleh tak pakcik undur balik sikit ke belakang?Pemandu Teksi: %*@#$% !!hhahha